
Belakangan ini, peredaran minyak goreng oplosan dan MinyaKita palsu semakin meresahkan masyarakat. Minyak goreng yang tidak asli bisa mengandung bahan berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan serta menurunkan kualitas masakan. Sayangnya, banyak konsumen yang sulit membedakan mana minyak asli dan mana yang telah dioplos atau dipalsukan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri minyak goreng palsu serta cara sederhana untuk mengeceknya. Dengan memahami tanda-tandanya, Anda bisa lebih waspada dan terhindar dari produk berbahaya.
Berikut ciri-ciri MinyaKita palsu yang beredar tanpa izin resmi dari Kemendag:
- Kemasan tanpa informasi lengkap
MinyaKita palsu sering kali tidak mencantumkan informasi berat bersih serta izin edar dari BPOM.
- Pemalsuan label merek
Beberapa produsen minyak goreng curah mengemas ulang produk mereka menggunakan merek yang meniru MinyaKita. Salah satu modusnya adalah mengganti nama merek menjadi “Minyak Kita” pada kemasan plastik atau botol.
- Harga jual tidak sesuai HET
Selain pemalsuan merek, MinyaKita palsu sering dijual dengan harga yang tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Kemendag, yaitu Rp 15.700 per liter. Produk palsu bisa dipasarkan dengan harga lebih tinggi, seperti Rp 16.000 per liter, akibat rantai distribusi yang tidak resmi. Bahkan, penjual yang tidak terdaftar sering memperoleh MinyaKita dari pengecer lain dengan harga lebih tinggi dari batas yang ditentukan, sehingga harga di tingkat konsumen melonjak.
Sesuai aturan Kemendag, pedagang MinyaKita resmi harus terdaftar dalam Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (Simirah) untuk mendistribusikan produk tersebut. MinyaKita dari distributor resmi memiliki harga Rp 14.500 per liter sebelum mencapai distributor tingkat kedua, dengan harga jual eceran maksimal Rp 15.700 per liter pada 2025.
Cara Mengecek Minyak Goreng Oplosan
Selain MinyaKita palsu, minyak goreng oplosan juga beredar di masyarakat. Minyak oplosan umumnya dibuat dari minyak bekas yang telah digunakan berkali-kali, berbeda dengan minyak goreng asli yang berasal dari pemurnian bahan nabati seperti kelapa sawit, jagung, kedelai, atau biji-bijian lainnya.
Keaslian minyak goreng dapat diuji secara organoleptik, yaitu dengan menggunakan indra manusia. Berikut beberapa cara untuk membedakan minyak goreng asli dan oplosan:
- Warna Minyak Goreng
Minyak asli berwarna kuning hingga kuning pucat. Jika warnanya lebih gelap, bisa jadi minyak tersebut telah dioplos atau tidak layak konsumsi.
- Aroma Minyak Goreng
Minyak asli memiliki aroma khas, seperti bau kelapa atau bahkan tidak berbau sama sekali. Sebaliknya, minyak oplosan sering kali berbau tengik atau amis, yang menandakan adanya campuran minyak bekas.
- Tekstur Minyak Goreng
Minyak asli memiliki tekstur encer dan cair, sedangkan minyak oplosan cenderung lebih kental. Kekentalan minyak palsu disebabkan oleh sisa-sisa bahan makanan seperti lemak dan tepung yang menumpuk akibat penggunaan berulang.
Untuk memastikan keaslian minyak goreng dalam kemasan bermerek, masyarakat dapat mengecek izin edar produk tersebut melalui situs resmi BPOM di https://cekbpom.pom.go.id/
Jabar erat
itqan peduli
Sumber: kompas.com