Kegiatan Siskamling Siaga Kebencanaan yang kini digelar di sejumlah RW di Kota Bandung dinilai sebagai langkah strategis peduli dalam membangun kewaspadaan komunitas terhadap ancaman bencana. Anggota Komisi I DPRD Kota Bandung, Ahmad Rahmat Purnama, A.Md, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif ini yang dinilai bukan sebagai inspeksi dadakan, melainkan forum eksposisi bagi warga untuk menyuarakan kondisi lingkungan dan potensi risiko di sekitar mereka.
Menurut Ahmad Rahmat, kegiatan ini justru menjadi wadah kolaborasi antara masyarakat dan aparatur pemerintah. Dengan melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD), permasalahan yang diungkap warga bisa langsung ditindaklanjuti. Ia berharap semangat gotong royong ini tidak hanya muncul saat ada kunjungan pejabat, melainkan terus berkelanjutan. “Kita harus terus membangun sistem kesiapsiagaan yang hidup di tengah masyarakat,” ujarnya.
Salah satu titik fokus adalah Kelurahan Cigending, yang kerap dilanda banjir. Untuk mengurangi risiko longsor dan genangan, telah dilakukan kajian pembuatan sumur resapan berukuran 3×2 meter di lahan milik warga. “Pemilik tanah sudah memberi izin, kini kita monitor efektivitasnya. Ini contoh kecil dari inisiatif besar yang bisa ditiru daerah lain,” tambahnya. Langkah ini mencerminkan bagaimana rasa peduli terhadap lingkungan bisa dimulai dari hal-hal sederhana.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini juga dirangkai dengan pembagian paket sembako untuk warga kurang mampu. Sekitar 20 paket dibagikan di setiap titik, sebagai bentuk peduli sosial yang menyentuh langsung kebutuhan dasar. Kehadiran bantuan ini tak hanya membawa senyum kebaikan, tapi juga mempererat rasa kebersamaan dan kepercayaan antara pemerintah dengan rakyat.
Ahmad menegaskan, penanganan banjir dan stunting harus menjadi prioritas utama dalam kebijakan pembangunan. “Efisiensi anggaran boleh dilakukan, tapi dua isu ini tidak boleh dikorbankan. Mereka menyentuh hulu kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. Dukungan dari DPRD terhadap program seperti Siskamling Siaga bencana pun terus diberikan, baik dari sisi kebijakan maupun anggaran.
Gerakan Siskamling Siaga Kebencanaan bukan sekadar simulasi, melainkan wujud konkret masyarakat yang semakin peduli, siaga, dan terlibat aktif dalam menjaga lingkungannya. Dengan kolaborasi antar-lembaga, keterlibatan warga, dan sentuhan senyum kebaikan dalam setiap kegiatan sosial, Kota Bandung perlahan membangun ketahanan yang dimulai dari bawah—dari kampung, dari hati, dan dari rasa kebersamaan yang tak ternilai.
Sumber : Radar Bandung
